TERNYATA! ALAT BANTU DENGAR SUDAH ADA SEJAK 550 TAHUN SEBELUM MASEHI

Tak terbayang, kan, bahwa Alat Bantu Dengar sudah dikenal sejak 550 tahun sebelum Masehi. Ini terungkap dalam Iliad, sastra Yunani klasik karya penulis Homer.
** 

Bentuknya adalah terompet telinga, dan dibuat pertama kali oleh ilmuwan Yunani bernama Alcmaeon dari Croton. Fungsi awalnya memang bukan untuk dipakai oleh penderita gangguan pendengaran. Tapi untuk membantu memperbesar pendengaran dalam keperluan berburu, atau militer di lautan.

Bentuk terompet telinga itu terus berlanjut hingga tahun 300 sebelum masehi, dan menjadi komoditas yang sangat laku di pasar. Orang Yunani mengimpor kulit kerang dari Tunisia. Kulit kerang dikeraskan, dicat sedemikian menarik, lalu dijual.

Munculnya Alat Modern

Buku Recreation Mathematiques karya penulis Jean Leurechon (1591-1670) mencatat hadirnya terompet telinga dalam bentuk modern. Lalu tahun 1715 tercatat adanya pengrajin pertama terompet modern dari Inggris bernama Bevan. Dan baru pada tahun 1898, alat bantu dengar modern pertama kali menggunakan mikropon karbon. Ini dibuat oleh Perusahaan Diktograf dari AS.

Namun bagaimana pun, alat bantu dengar berbentuk terompet telinga sangat tidak efisien, kan. Bentuknya besar dan merepotkan. Maka pada tahun 1954 para kreator mendesainnya menjadi jauh lebih kecil. Alat bantu dengar bisa dipasang di gagang kacamata. Pada tahun 1955, bahkan muncul semakin kreatif, sehingga tercipta alat bantu dengar digital dengan bentuk lebih kecil lagi, dan bisa dipasang di dalam telinga.

Alat bantu dengar modern tentunya sudah menjadi instrumen akustik listrik yang bisa membantu mengatasi gangguan pendengaran. Alat tersebut dibuat untuk memperkuat rangsangan sel-sel sensorik telinga bagian dalam yang rusak, terhadap rangsangan bebunyian yang datang dari luar. Alat bantu dengar tersebut menggunakan baterai dan mikropon. Cara kerjanya, gelombang suara diubah menjadi gelombang listrik, kemudian diterima amplifier yang dapat memperbesar suara, lalu dikirimkan ke speaker yang ada di bagian dalam telinga.

Jangan Asal Pilih

lat bantu dengar ini betul-betul bisa membantu penderita gangguan pendengaran dengan seketika. Dari tidak bisa mendengar menjadi bisa Mendengar Lebih Baik. Tentu, penggunaannya tidak sembarangan. Sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Hearing Aids Specialist atau Audiologist. Hearing aid specialist akan mengukur ambang dengar atau level masalah pendengaran kita, dan merekomendasikan tipe alat seperti apa yang paling cocok dengan kita.

Konsultasi dan memilih pusat layanan alat bantu dengar terpercaya itu penting sekali. Karena bila sembarangan pilih, misal asal karena harganya murah, tentu bisa fatal akibatnya.

Jenis-Jenis Alat Bantu Dengar

Dari bentuknya, ada banyak jenis alat bantu dengar yang bisa dipilih sesuai kenyamanan masing-masing. Antara lain:

  1. Model Dalam Telinga, atau In The Ear Aid (ITE). Ini biasanya digunakan untuk penderita gangguan pendengaran ringan hingga sedang. Alat ini memberi kenyamanan lebih bagi pengguna, karena berada di dalam.
  2. Model Belakang Telinga, atau Behind the Ear (BTE), ditaruh di bagian belakang telinga. Biasanya ini untuk kategori penderita dengan gangguan pendengaran sedang hingga berat.
  3. Model Canal, tersembunyi di dalam saluran telinga. Terdiri dari Invisible in the Canal (IIC) yang bentuknya kecil, dan Completely in the Canal (IIC) yang lebih kecil lagi dan tak terlihat.

Dari teknologinya, ada pilihan alat bantu dengar analog dan ada alat bantu dengar digital. Analog ada yang bisa diprogram, ada juga yang lebih sederhana lagi dan konvensional. Alat bantu dengar analog yang bisa diprogram memungkinkan alat bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna.

Yang paling canggih tentunya alat bantu dengar digital, karena bisa memberikan kenyamanan dan keleluasaan lebih bagi penggunanya. Sirkuit digital dirancang dan diprogram dengan komputer, untuk memaksimalkan tingkat pengelolaan suara.

Nilai tambah sirkuit digital antara lain memungkinkan pengguna menikmati kenyamanan berikut:

  1. Adanya peredam suara feedback, yang mampu mengelola atau meredam lengkingan atau feedback bunyi lainnya.
  2. Directionality, yaitu teknologi yang memungkinkan pengguna mengetahui arah datangnya suara. Dengan teknologi ini, pengguna bisa mengelola sumber suara yang diinginkan. Misal dengan melenyapkan sumber suara yang tak diinginkan, dan hanya fokus pada suara percakapan.
  3. Multi channel, yaitu pilihan program yang banyak sesuai kebutuhan pengguna. Misal, untuk diset pada suasana senyap, ramai, atau bising, sehingga suara tetap jernih.
  4. Dan ada banyak kelebihan lain yang semuanya ditujukan buat kenyamanan pengguna alat bantu dengar digital.

Jika di rumah ada anggota keluarga atau orang tua Anda yang mengalami gangguan pendengaran, segera kembalikan kebahagiaannya. Hindari membiarkan mereka terlalu lama menderita. Konsultasikan dengan hearing aid specialist terpercaya.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *